Monthly Archive April 26, 2025

ByJoko Triyanto

Ayo Hadiri! Pengukuhan & Silaturahmi FOKAL IMM Jawa Tengah 2023–2028.

“Membangun Sinergi Gerakan untuk Jawa Tengah”

Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) Jawa Tengah mengundang seluruh kader dan alumni IMM se-Jawa Tengah untuk hadir dalam acara Pengukuhan & Silaturahmi FOKAL IMM Jateng periode 2022–2027.

Acara ini akan menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah, membangun sinergi gerakan, serta merancang langkah strategis alumni IMM dalam kontribusinya untuk Jawa Tengah.

Akan Dihadiri oleh Tokoh-tokoh Nasional dan Regional:

  • Prof. Dr. H. Irfan Helmy, LC.,MA. (Atdikbud KBRI Arab Saudi )
  • Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si. (Ketua Umum Kornas FOKAL IMM)
  • Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag. (Ketua Korwil FOKAL IMM Jateng)
  • Hammam, M.Pd., Ph.D. (Sekretaris Korwil FOKAL IMM Jateng)
  • Nia Nur Pratiwi, S.Pd., M.M. (Ketua Umum DPD IMM Jateng)

Registrasi melalui tautan berikut:
bit.ly/Pendaftaran_Pengukuhan_Silaturahmi

Mari hadir dan ambil bagian dalam upaya membangun jaringan alumni yang kuat, solid, dan berdampak!
Turut mengundang seluruh kader IMM se-Jawa Tengah.

ByJoko Triyanto

Moderasi Islam: Narasi dan Mitos (Bagian 1)

Agama-agama pada umumnya mengenal dimensi narasi dan mitos. Demikian pula dengan Islam. Dimensi narasi berisi kisah-kisah sejarah yang dapat dibuktikan kebenarannya secara historis dan historiografi. Seperti Sirah Nabawi yang mengandung catatan-catatan sejarah perjalanan kehidupan Nabi sebagai seorang orang suci dan terpilih.
Kisah-kisah ini ditransmisikan baik secara oral maupun tertulis. Sementara itu, mitos dipahami sebagai kisah-kisah, cerita-cerita, yang berkaitan erat dengan dimensi yang adikodrati dan sifatnya parahistoris (Smart, 1998). Hal yang dipahami sebagai parahistoris di sini ialah suatu peristiwa atau kejadian yang tidak dapat dibuktikan sebagai suatu peristiwa atau kejadian historis menurut ukuran-ukuran historiografi modern. Tetapi, para pemeluk agama mempercayai bahwa ada suatu klaim kebenaran historis di dalam kisah-kisah dan cerita-cerita suci tersebut.
Menurut Malinowski (1954), mitos bagi kebudayaan primitif berfungsi untuk mengekspresikan, menjunjung tinggi dan merumuskan kepercayaan, memproteksi dan meneguhkan nilai-nilai dan moralitas, menjaga ritus-ritus, dan mengandung aturan-aturan praktis guna memberi petunjuk dan pegangan bagi hidup manusia. Bagi masyarakat primitif, mitos sesungguhnya bisa memerankan diri sebagai kepercayaan agama, karena konsep keagamaan dalam masyarakat semacam ini masih sangat sederhana.

Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan peradaban manusia, mitos secara perlahan pada akhirnya mengandaikan suatu ontologi dan dapat berbicara tentang kehidupan-kehidupan yang riil dan peristiwa-peristiwa duniawi yang terjadi. Arkoun (1999) memandang bahwa mitos bukan selalu berhubungan dengan kepercayaan agama. Mitos ibarat langit dan cakrawala yang luas membentang dan memayungi eksistensi serta momot makna.

Ia laksana mimpi-mimpi tentang kebajikan abadi dan khayal segar yang membangunkan stamina dan vitalitas dalam wujud dan membebaskan manusia dari kegamangan dan desakan realitas.

Beberapa gambaran mitos dalam sistem kepercayaan Islam dapat disebutkan di sini sebagai berikut. Lukisan tentang kehidupan di taman-taman surga yang penuh kenikmatan, anugerah, dan keindahan. Suatu kehidupan yang pernah dialami oleh Adam dan Hawa lengkap dengan semua kesenangan dan kebahagiaan.

Taman-taman surga menyediakan semua kebutuhan dan keinginan dua sosok manusia ini. Tidak akan pernah merasakan lapar dan dahaga. Kebutuhan dan kesenangan makan minum tersedia berlimpah dan tak akan pernah kekurangan. Makan makanan terbaik dan minum minuman terlezat. Surga yang indah dihiasi gemercik suara air dari sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Segar, asri, dan panorama indah menjadi pemandangan setiap waktu.

Sungai madu dan sungai susu dapat dinikmati kapan pun mereka mau. Kesenangan dan kenikmatan seksual juga telah tersedia. Para bidadari surgawi siap melayani kapan dan di mana pun.
Di tengah-tengah keberlimpahan surga itu, Adam dan Hawa hanya diminta oleh Allah Swt. Untuk mematuhi satu larangan saja, yaitu jangan mendekati pohon Khuldi, pohon keabadian. Namun iblis menggoda keduanya sehingga mereka mendekati pohon tersebut. Itulah yang menyebabkan mereka diusir oleh Allah Swt dari surga dan turun ke bumi.

Muhammad Ahmad Khalafullah dalam bukunya Al-Fann al-Qashash fi Al-Qur’an al-Karim memberikan contoh ayat-ayat yang berkaitan erat dengan tema unsur mitos dalam Al-Quran. Yakni: Al-An’am: 25, Al-Anfal: 31-32, An-Nahl: 24, Al-Mu’minun: 83-84, Al-Furqan: 5-6, An-Naml: 67-68, Al-Ahqaf: 17, Al-Qalam: 10-15, Al-Muthaffifin: 10-13.

Kesemua ayat-ayat itu mengandung redaksi yang mirip dengan bunyi asatir al-awwalin yang berarti “(ini adalah) dongeng-dongeng dari umat terdahulu”. Ayat ini menceritakan respons non-muslim ketika itu saat mendengarkan isi kandungan Al-Quran.

Dalam beberapa hadis dapat pula dijumpai dimensi mitos. Dapat disebutkan di sini misalnya, hadis mengenai keberkahan dan kemuliaan air Zamzam yang dipandang sebagai berasal dari surga, termasuk hadis yang menerangkan bahwa air Zamzam memberikan efek menghilangkan haus dan lapar, serta memberikan manfaat penyembuhan penyakit.

Mitos-mitos tentang air Zamzam ini berasal dari Rasulullah yang mempunyai kapasitas untuk berimajinasi mengenai kemuliaan dan khasiat air Zamzam. Jadi hadis di satu sisi bisa tampil sebagai ajaran dan di sisi lain hadir sebagai daya imajinasi Rasulullah.

Cerita lain yang mengandung muatan mistis dapat ditemukan di kalangan sahabat dan tabiin. Syaiban an Nakhai (tabiin) misalnya. Tatkala ia pergi bersama kaum muhajirin untuk berjihad, tiba-tiba didapatkan keledainya mati. Para sahabatnya tetap mendorong agar mereka melanjutkan safar dengan menaiki keledai yang ada. Akan tetapi ia bersikukuh menolak sembari menengadahkan tangan seraya berdoa:

“Ya Allah, aku pergi dari Daitsanah untuk berjalan di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau kuasa menghidupkan orang-orang yang mati dan membangkitkan kembali orang-orang yang berada di dalam kubur. Ya Allah tolong hidupkan kembali keledaiku."
Setelah berdoa, Nakhai mendekati keledainya dan memukulnya, seketika hewan itu dapat berdiri dan menggerakkan telinganya.

(Bersambung…)

Artikel ini ditulis oleh Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., ( Ketua Fokal IMM Jawa Tengah, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga.)
https://kolom.espos.id/moderasi-islam-narasi-dan-mitos-bagian-1-1661720

Byadmin

Pelantikan Pengurus Baru DPD IMM Jawa Tengah 2024–2026: Dorong Inklusivitas dan Sinergi

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) secara resmi melantik jajaran baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IMM Jawa Tengah periode 2024–2026. Prosesi pelantikan berlangsung khidmat di Pendopo Bupati Klaten, Sabtu (15/2), ditandai dengan penyerahan jabatan serta pemukulan gong oleh Ketua DPD IMM Jawa Tengah terpilih, Nia Nur Pratiwi, S.Pd., M.M., sebagai simbol regenerasi kepemimpinan.

Dalam momentum tersebut, IMM Jawa Tengah meluncurkan program inklusif yang dirancang untuk memperluas keterlibatan organisasi dalam ranah sosial dan akademik, selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).

Ketua DPD IMM Jawa Tengah, Nia Nur Pratiwi, memaparkan lima pilar utama dalam program kerja mereka:

  1. Kaderisasi Inklusif dan Setara – Mengedepankan pendidikan berkualitas dan pengurangan ketimpangan (TPB 4 & 10).
  2. Kampanye Ramah Semua – Mendukung kesetaraan gender dan institusi yang damai dan adil (TPB 5 & 16).
  3. Inovasi dan Kapasitas Kader – Fokus pada peningkatan keterampilan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan (TPB 8 & 9).
  4. Kegiatan Sosial Keberagaman – Mendorong kesehatan, kesejahteraan, serta lingkungan hunian berkelanjutan (TPB 3 & 11).
  5. Transformasi dan Akuntabilitas Organisasi – Memperkuat tata kelola dan kolaborasi (TPB 16 & 17).

Nia menegaskan bahwa program-program ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk komitmen nyata IMM untuk menjadi organisasi yang terbuka bagi semua. “Kami ingin setiap kader punya hak dan kesempatan yang setara, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Acara bertema “Mengukuhkan Sinergitas IMM Jawa Tengah” ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, yang menyoroti pentingnya peran IMM dalam membangun generasi muda yang unggul.

dpdimm2

Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., memberikan sambutan di acara pelantikan DPD IMM Jateng

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., memberikan apresiasi atas keterlibatan aktif IMMawati di posisi strategis. Ia menekankan bahwa nilai-nilai inklusivitas telah lama menjadi bagian dari identitas Muhammadiyah.

Senada, Pimpinan Muhammadiyah Klaten, Drs. H. Suhud Eko Yuwono, M.Hum., menyampaikan rasa bangganya karena Klaten menjadi tuan rumah pelantikan dan berharap IMM terus melahirkan program yang inovatif dan bermanfaat.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Klaten, Jaka Purwanto, S.Sos., M.M., berharap IMM bisa menjadi motor penggerak pemuda berilmu dan berintegritas tinggi. Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah, Haerudin, S.H., M.H., juga mendorong IMM untuk terus membangun jejaring strategis demi kemajuan bangsa.

Setelah pelantikan dan sambutan, acara dilanjutkan dengan Stadium General bersama Anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Hatta, yang membahas peran strategis IMM dalam penguatan nasionalisme dan kontribusi dalam pembangunan ekonomi.

Sebagai penutup, digelar rapat kerja pengurus baru sebagai langkah awal menjalankan program kerja dan misi organisasi ke depan. Harapannya, DPD IMM Jawa Tengah periode ini dapat membawa perubahan positif yang lebih nyata di bidang sosial, pendidikan, dan keislaman.

Sumber: https://edutrend.id/dpd-imm-jawa-tengah-resmi-dilantik-usung-program-inklusif-berbasis-sdgs/

Byadmin

Nahkoda baru FOKAL IMM Jawa Tengah

Forum Keluarga Alumni (FOKAL) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Tengah menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) yang menetapkan Prof. Dr. Zakiyudin Baedhawy, M.Ag sebagai ketua baru, menggantikan kepemimpinan sebelumnya yang dipegang oleh Farid Wajdi, S.E., M.M., Ph.D. Sementara itu, posisi Hammam Sanadi, M.Pd., Ph.D juga turut didapuk dalam kepengurusan baru. Kegiatan ini berlangsung di SM Tower, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.107, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, pada Kamis, 28 September 2023.

Musyda tersebut dihadiri oleh perwakilan FOKAL dari berbagai kota dan kabupaten se-Jawa Tengah, dan berlangsung dalam suasana yang tertib serta penuh semangat.

Dalam sambutannya setelah terpilih, Prof. Zakiyudin menekankan pentingnya peran diaspora kader Muhammadiyah dalam mengisi dan memengaruhi dinamika kehidupan kebangsaan dan keumatan. Ia mengajak FOKAL IMM untuk mendorong kader-kader Muhammadiyah agar terlibat aktif dalam berbagai sektor strategis bangsa, seperti lembaga legislatif, yudikatif, serta institusi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Byadmin

Berjejaring

´Kader IMM dibentuk dalam lingkungan yang kaya akan relasi sosial dan kolaboratif. Dengan jaringan yang luas, baik antar sesama kader, alumni, maupun elemen gerakan lainnya, IMM menjadi wadah strategis untuk membangun kekuatan kolektif dalam dakwah, gerakan sosial, dan transformasi masyarakat.

Byadmin

Terlatih

IMM tidak hanya mencetak kader yang cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh dalam keterampilan praktis. Kegiatan-kegiatan pelatihan kepemimpinan, manajemen organisasi, advokasi sosial, dan komunikasi publik menjadi sarana penting dalam membentuk karakter yang siap terjun di tengah masyarakat dan memberikan solusi atas berbagai persoalan umat.

Byadmin

Terdidik

Kader IMM dibentuk dalam tradisi keilmuan yang kuat. Melalui proses pembinaan ideologis dan intelektual, setiap kader didorong untuk menjadi pribadi yang berpikir kritis, memiliki wawasan luas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai akademis. IMM memandang pendidikan bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai alat perjuangan untuk mencerdaskan umat dan bangsa.